Pilkada Mimika Berjalan Baik, Tokoh Intelektual: Amungme Tidak Mengenal Rasisme
Mimika – Tokoh intelektual Amungme, Carel Kum meminta masyarakat Kabupaten Mimika tidak terprovokasi dengan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab pasca penetapan Pemenang Pilkada Mimika Tahun 2024.
Menurutnya, Pilkada Kabupaten Mimika telah selesai dan berjalan dengan baik serta damai sehingga jangan dinodai dengan tindakan yang bisa memecah belah masyarakat.
Ditegaskan, jika ada pihak-pihak yang keberatan atas hasil Pilkada Mimika silahkan menempuh jalur yang benar sesuai aturan.
“Kalau tidak puas dengan hasil Pilkada Mimika silahkan gugat, jangan mengajak atau memprovokasi masyarakat untuk berbuat melanggar hukum. Saya tegaskan, suku Amungme tidak mengenal atau mentolerir rasisme,” tegasnya.
“Saya sebagai generasi Suku Amungme melihat proses demokrasi di Mimika sudah dilaksanakan baik dan proses demokrasi tersebut sudah selesai ketika ketua dan anggota KPU Kabupaten Mimika menetapkan suara perolehan para calon bupati,” ujarnya saat ditemui fajarpapua.com, Kamis (12/12).
Hal terpenting yang harus dipahami oleh semua elemen anak bangsa dan terutama para calon bahwa dalam proses Pilkada Mimika tidak terjadi gesekan-gesekan sosial.
“Saya sebagai anak Amungme merasa bangga dengan adanya kemajuan nilai-nilai demokrasi dan pelaksanaan pesta demokrasi yang baik, bebas dan rahasia. Oleh karena itu nilai-nilai demokrasi dalam perspektif politik praktis sedang tumbuh baik di Timika harus dipelihara,”ungkapnya
Dirinya berharap para calon, politisi lokal, tokoh masyarakat dan tokoh intelektual tidak manghasut masyarakat, apalagi mau membuat kegaduhan di Timika.
“Proses rekapitulasi dan penetapan suara sudah dilakukan KPU Kabupaten Mimika secara terbuka dan dihadiri semua saksi-saksi serta disaksikan semua masyarakat. Secara de jure dan de fakto apa yang diplenokan dan ditetapkan KPU Kabupaten Mimika adalah sah, ini fakta politik,” tuturnya.
Ia mengatakan, setiap pertarungan politik akan ada konsekuensi politik yang terjadi dan harus diakui semua pihak.
“Puas dan tidak puas , atau ada soal lain itu biasa. Jika ada pihak yang merasa dirugikan dan tidak puas, maka mekanisme hukumnya sudah jelas. Jadi silakan buat gugatan dan akan diuji di MK, tapi jangan memprovokasi masyarakat. Kita butuh merasa aman dan nyaman di Timika. Apa yang dikasih masyarakat, itulah hasilnya dan faktanya sudah ditetapkan KPU Kabupaten Mimika. Jika, merasa tidak puas, merasa dicurangi silakan tempuh sesuai jalur tapi tidak menggiring opini yang membuat perpecahan antar masyarakat,” tegasnya
Menurutnya, KPU Kabupaten Mimika telah bertindak sesuai dengan aturan dan aturan yang berlaku.
Dirinya juga yakin KPU Kabupaten Mimika tidak mungki berpihak kepada hal yang salah dan melawan hukum .
“Saya mengingatkan kepada semua calon yang sedang mengajukan hak hukum ke MK tidak boleh memprovokasi adik-adik kami pelajar dan mahasiswa yang berada di kota studynya. Jangan memanfaatkan para pemuda, generasi kita untuk melakukan aksi demo hanya untuk kepentingan oknum yang tidak bertanggung jawab, itu salah,” terangnya.
Carel Kum sekali lagi menegaskan, Tanah Amungsa-Bumi Kamoro tdak mengenal rasisme.
“Saya sebagai anak Amungme mengajak masyarakat Timika, terutama masyarakat Amungme dan Kamoro untuk tetap tenang karena semua calon yang sudah berkompetisi adalah putra terbaik Mimika. Karena itu mari bertutur katalah dengan baik, tunjukkan budaya Amungme dan Kamoro tidak mengenal kata rasisme, sukuisme, agamisme dan ras. Kata rasisme bukanlah bukanlah budaya masyarakat Amungme, Kamoro dan juga Papua serta masyarakat nusantara yang berdomisili di Timika,”pungkasnya.