Blog

Desakan Tindakan Tegas Terhadap KKB Setelah Tewasnya Rusli di Paniai

Papua — Pasca insiden tragis yang menewaskan Rusli (40) dalam penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Jayapura Tengah, komunitas lokal, terutama rekan-rekan sesama sopir angkot meminta aparat segera menindak kelompok tersebut.

Hamka, sahabat dekat Rusli dan rekan sesama sopir angkot, mengungkapkan kekhawatiran dan ketakutannya yang mendalam akan kemungkinan terjadinya kekerasan serupa pada dirinya dan orang lain, yang dapat menyebabkan lebih banyak korban jiwa.

Hamka yang menganggap Rusli lebih seperti saudara daripada sekadar teman, kini dihantui oleh kemungkinan serangan lebih lanjut oleh KKB. Ketakutan ini bukan hanya untuk keselamatannya sendiri, tetapi juga untuk keselamatan sopir lain dan penduduk di daerah tersebut.

“Ketakutan itu nyata di antara kami,” ujar Hamka. “Setiap hari, saat kami keluar untuk bekerja, ada rasa takut yang terus menghantui bahwa kami mungkin tidak akan pulang. Kekejaman KKB membuat kami semua hidup dalam kecemasan terus-menerus,” sambungnya.

Insiden ini tidak hanya memicu ketakutan tetapi juga gelombang kemarahan dan frustrasi terhadap KKB. Tindakan kekerasan yang terus berlanjut dari kelompok ini telah meneror komunitas lokal, memicu permohonan mendesak untuk tindakan tegas.

Hamka, bersama banyak orang lainnya, menyerukan kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap KKB, yang mereka anggap sebagai organisasi teroris.

“Kami mendesak pemerintah untuk bertindak tegas terhadap KKB karena mereka telah melanggar HAM secara besar-besaran. Korban sudah terlalu banyak, jadi KKB harus segera diberantas,” desak Hamka.

Permohonannya mencerminkan sentimen ketakutan dan kemarahan yang meluas di kalangan penduduk lokal yang telah menderita akibat kekerasan tak henti-hentinya dari KKB.

Aktivitas teror yang terus-menerus oleh KKB telah meninggalkan jejak kehancuran dan kesedihan, memengaruhi banyak keluarga dan komunitas. Penduduk lokal sekarang hidup dalam keadaan siaga tinggi, takut bahwa setiap hari bisa membawa tindakan kekerasan baru dan lebih banyak korban tak berdosa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *