News

Gangguan KKB Hambat Pembangunan BTS dan Layanan Internet Untuk Masyarakat Papua

Papua – Pemerataan akses internet di Indonesia, khususnya di Papua, masih menghadapi sejumlah kendala yang menyebabkan lambatnya pembangunan. Selain tantangan geografis yang berat, adanya gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua turut memperlambat penyediaan infrastruktur telekomunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS).

Plt Direktur Sumber Daya dan Administrasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Tri Haryanto, menyampaikan bahwa masyarakat Papua seharusnya sudah bisa merasakan manfaat layanan internet. Namun, aksi vandalisme dan gangguan dari KKB menghambat proses tersebut.

“Apabila tidak ada vandalisme, seharusnya masyarakat Papua sudah dapat menikmati layanan telekomunikasi ini lebih cepat,” ujar Tri Haryanto, mengutip pernyataannya dari Bisnis.com.

Keterlambatan ini terjadi karena pembangunan BTS di beberapa wilayah terganggu oleh aksi kelompok bersenjata, sehingga proses pengerjaan menjadi tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Menanggapi situasi tersebut, BAKTI Kominfo juga tengah mempertimbangkan opsi relokasi pembangunan BTS dari daerah-daerah yang dianggap terlalu berisiko dari sisi keamanan. Menurut Tri, faktor keamanan menjadi pertimbangan utama dalam keputusan ini.

“Relokasi ini dilakukan karena pembangunan di wilayah tertentu sudah tidak memungkinkan dilanjutkan, baik karena kondisi keamanan maupun geografis yang terlalu sulit,” tambahnya.

BAKTI Kominfo juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua terkait dengan penundaan pembangunan dan rencana relokasi akibat kendala keamanan tersebut. Fadhilah, Direktur Utama BAKTI, menyebutkan bahwa dari total 623 BTS yang direncanakan dibangun di wilayah-wilayah yang rawan, 140 di antaranya sudah selesai.

“Kami memohon maaf atas keterlambatan ini dan keputusan relokasi yang diambil, karena keselamatan pekerja tidak bisa dijamin di beberapa lokasi,” ujar Fadhilah.

Sementara itu, pihak TNI dan Polri terus melakukan patroli untuk menjaga keamanan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat Papua dari gangguan kelompok bersenjata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *