News

Kekejaman KKB di Paniai Papua Timbulkan Duka Mendalam bagi Kerabat Korban

Papua — Tewasnya Rusli (40) dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Jayapura Tengah, menyisakan luka mendalam bagi sanak dan keluarganya. Tragedi ini tidak hanya menorehkan duka yang mendalam bagi keluarga, tetapi juga mengguncang perasaan teman-teman sejawatnya, terutama rekan sesama profesi sebagai sopir angkot.

Rusli, seorang pria berusia 40 tahun yang dikenal sebagai pribadi baik dan sopan, selalu menjalani hidupnya dengan penuh kedamaian. Sehari-hari, ia bekerja sebagai sopir angkot, mengantar penumpang di daerah tersebut dengan sabar dan ramah. Bagi Hamka, salah satu rekan Rusli yang juga berprofesi sebagai sopir angkot, kehilangan sahabat yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri adalah sebuah pukulan yang sangat berat.

“Orang ini selama hidupnya terkenal baik, tidak pernah betul-betul memiliki musuh atau ada masalah,” kata Hamka usai ditemui di rumah duka di Dusun Pa’babaeng, Desa Kareloe, Bontoramba, Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (12/6) malam.

Dalam kesehariannya, Rusli dikenal sebagai sosok yang selalu membantu orang lain tanpa pamrih. Dia sering membantu penumpang yang membutuhkan dan tidak pernah ragu untuk memberikan pertolongan kepada siapa pun.

Kejadian tragis yang menimpa Rusli juga membuat rekan-rekan lainnya merasa terpukul dan tak percaya. “Sangat pedih sekali, sangat pedih karena orangnya tidak pernah berbuat hal tercela kepada orang lain. Bahkan kita merasa kehilangan dan betul-betul tidak menyangka jika Rusli akan mendapat musibah seperti ini,” lanjutnya.

Peristiwa ini menggambarkan betapa brutalnya aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB ini lantas memicu keprihatinan yang mendalam atas serangkaian kejahatan dan teror yang terus dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *