Ketua Barisan Merah Putih Imbau Masyarakat Papua Jaga Persatuan Jelang Pilkada
Jayapura- Ketua Barisan Merah Putih Republik Indonesia Kota Jayapura, Niko Mauri, mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat Papua, khususnya di Kota Jayapura, untuk tetap menjaga persatuan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.
Dalam pernyataannya, Niko Mauri menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan, terlebih saat memasuki masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan segera berlangsung.
“Kami mengimbau masyarakat di Papua, terutama di Jayapura, untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang disebarkan oleh kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab. Kita sedang menghadapi agenda besar, yaitu Pilkada. Mari kita bersama-sama menjaga ketenangan agar proses ini dapat berjalan sesuai aturan dan tanpa gangguan,” tegas Niko Mauri.
Ia juga mengingatkan bahwa peran aktif masyarakat sangat penting dalam mendukung aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua.
Menurutnya, kehadiran aparat keamanan telah memberikan rasa aman yang besar di tengah masyarakat, dan penting bagi masyarakat untuk tetap solid dalam menjaga situasi kondusif.
“Kita harus memastikan tidak ada kelompok yang sengaja memprovokasi atau mengadu domba masyarakat. Kehadiran TNI dan Polri selama ini telah memberikan rasa aman di Papua. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat tetap solid menjaga situasi agar Pilkada berjalan damai,” tambahnya.
Niko Mauri menutup dengan mengingatkan bahwa Papua adalah tanah damai, dan seluruh elemen masyarakat perlu bergandeng tangan demi menciptakan suasana yang aman dan sejuk selama pelaksanaan Pilkada.
“Papua adalah tanah damai. Kita harus saling bergandeng tangan, menjaga situasi, dan memastikan Pilkada berjalan dengan lancar. Mari kita pilih pemimpin yang memiliki dedikasi tinggi untuk membangun Tanah Papua,” tutupnya.
Imbauan ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas masyarakat Papua, menjelang agenda politik penting, dan mencegah adanya provokasi yang dapat merusak persatuan di wilayah tersebut.